Dzikir Paling Utama
[421] Sufyan ats-Tsauri rahimahullah berkata, “Dzikir yang paling utama adalah membaca al-Qur’an di dalam sholat, kemudian membaca al-Qur’an di luar sholat, lalu puasa, lalu dzikir [dengan lisan].” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 632)
Penasihat Dari Dalam
[422] Ibnu Sirin rahimahullah berkata, “Jika Allah berkehendak baik kepada seorang hamba maka Allah akan jadikan untuknya penasihat dari dalam hatinya yang memerintah dan melarangnya.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 655)
Penyebab Kerasnya Hati
[423] Bisyr bin al-Harits rahimahullah berkata, “Dua perkara yang akan mengeraskan hati, yaitu terlalu banyak berbicara dan terlalu banyak makan.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 657)
Pengaruh Nasihat
[424] Syahr bin Hausyab rahimahullah berkata, “Jika seorang menuturkan pembicaraan kepada suatu kaum niscaya pembicaraannya akan meresap ke dalam hati mereka sebagaimana sejauh mana pembicaraan [nasihat] itu bisa teresap ke dalam hatinya.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 660)
Akibat Pertengkaran
[425] Abu Ja’far rahimahullah berkata, “Jauhilah oleh kalian pertengkaran; karena sesungguhnya hal itu akan merusak hati dan menumbuhkan bibit kemunafikan.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 661)
Musibah Terbesar
[426] Hudzaifah al-Mar’asyi rahimahullah berkata, “Tidaklah seorang tertimpa musibah yang lebih berat daripada kerasnya hati.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 661)
Nasihat Yang Membekas
[427] ‘Umar bin Abdul ‘Aziz rahimahullah berkata, “Tidaklah bermanfaat bagi hati [nasihat] kecuali yang keluar dari dalam hati.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 661)
Antara Hati dan Pakaian
[428] Abu Idris rahimahullah berkata, “Hati yang bersih di dalam pakaian yang kotor lebih baik daripada hati yang penuh kotoran di dalam selubung pakaian yang bersih.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 661)
Orang Paling Kaya
[429] ‘Ali bin al-Husain rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang merasa cukup [qona'ah] dengan apa yang dibagikan Allah untuknya maka dia adalah orang yang paling berkecukupan.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 662)
Sumber Bencana
[430] Hatim al-’Asham rahimahullah berkata, “Pokok segala musibah ada tiga, yaitu kesombongan, ketamakan, dan hasad/dengki.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 670)