Al Hikmah

261. Empat Faktor yang bisa Menolong dalam Mencari Ilmu yang bermanfaat

Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin rahimahullah berkata dalam kitab Al-Ilmi: “Faktor-faktor yang bisa menolong dalam mencari ilmu amatlah banyak, kami sebutkan diantara nya :
  1. Bertakwa.
  2. Ulet dan Terus Menerus Menuntut Ilmu.
  3. Menghafal pelajaran dan mengulanginya.
  4. Belajar kepada para Ulama.
262. Ibadah harus dengan ILMU

Syaikh Abu Usamah Salim bin Ied al-Hilaly hafizhahullah berkata: "Sesungguhnya, kebahagiaan abadi dalam Surga yang luas nya seluas langit dan bumi tidak akan dicapai oleh seorang hamba, kecuali dengan cara beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala diatas bashirah (Ilmu)." {Muqaddimah Mubthilatul A'maal fi Dhau'il Qur'an al Karim was Sunnah ash-Shahihah al-Muthahhrah, Syaikh Salim 'Ied al-Hilaly}

263. Seorang manusia sedang Berdagang

Syaikh Salim bin Ied al-Hilaly hafizhahullah berkata dimuqaddimah kitab nya Mubthilatul A'mal fi Dhauil Quran al-Krim was Sunnah ash-Shahihah al-Muthaharah: "Seorang muslim berada dalam "Perdagangan" yang keuntungannya berupa Surga Firdaus yang paling tinggi, menghitung–hitung hisab tentang kesalahan dirinya lebih utama daripada menghitung-hitung keuntungan dunia. Maka, wajib atas setiap orang yang mempunyai keinginan keras untuk beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan hari akhirat, untuk tidak lalai dalam menghitung kesalahan dirinya dan membatasi diri dalam gerak geriknya, diam nya dan pemikiran nya, karena setiap detik dari seluruh detik umurnya adalah HARTA YANG MAHAL HARGA NYA."

264. Orang berakal itu....!!!

Imam Ibnu Jauzi rahimahullah berkata didalam kitab Shaid al-Khatir: "Orang berakal adalah orang yang melaksanakan kewajiban nya pada waktunya, sehingga apabila kematian mendatanginya secara mendadak ia sudah punya persiapan untuk menghadapinya."

265. Sejelek - Jelek kebodohan

Syaikh Sultanul Ulama Al-Imam Al-'Izz Ibnu Abdus Salam as-Sulami rahimahullah berkata didalam kitab nya Syajaratul Ma'arif : "Sejelek - jelek kebodohan adalah kebodohan manusia tentang Allah Subhanahu wa ta'ala, kebodohan tentang akan hukum-hukum al-Qur'an dan tentang apa yang Allah Subhanahu wa ta'ala sediakan di Surga bagi orang - orang yang taat dan ahli iman serta apa saja yang Allah Subhanahu wa ta'ala sediakan di neraka bagi orang-orang yang bodoh dan senatiasa bermaksiat kepada-Nya."

266. Doa vs Musibah

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah berkata:
  1. Jika Do'a lebih kuat daripada Musibah. Maka do'a itu mampu mencegah terjadinya musibah. (Sehingga musibah itu tidak menimpa orang yang sangkutan)
  2. Jika Do'a lebih lemah daripada Musibah. Akibatnya, do'a terkalahkan, sehingga musibah menimpa orang yang bersangkutan. Akan tetapi, do'a bisa meringankan musibah tersebut meskipun hanya sedikit.
  3. Satu sama lain nya (antara doa dan musibah) saling menyerang dan saling menghilangkan (karena sama - sama kuat). {Ad-Daa' wad Dawaa', Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah}
267. Perpustakaan Bagi Para Penuntut Ilmu

DR.Ubaid bin Salim Al-Amri hafizhahullah berkata didalam kitab nya Al-'Ilmu: Khuthwah bi Khuthwah: "Seorang penuntut ilmu (agama) harus memiliki perpustakaan ilmiah yang bisa memuaskan dahaga ilmu nya dan menyembuhkan nya dari sakit kebodohan yang ada pada dirinya."

268. Menuntut Ilmu tidak menghalangi mencari nafkah

Syaikh Muhammad Shalih al-Munjjid hafizhahullah bercerita didalam  kitab  Thalabul  'Ilmi  fi  Zamanil Insyighalat: "Dahulu sebagian guru kami bekerja dari bulan Ramadhan sampai musim haji sebagai supir taksi. Melalui pekerjaan ini ia bias memperoleh hasil untuk mencukupi kebutuhan dirinya serta keluarganya, dan mempergunakan hari - hari yang lain untuk menuntut ilmu."

269. Tidak bisa memfokuskan diri untuk belajar agama....!

Syaikh Muhammad Shaleh al Munjjid hafizhahullah berkata: “Ketidak mampuan seseorang mencurahkan semua waktu nya untuk menimba ilmu agama, itu tidak berarti dia dibenarkan untuk meninggalkan belajar agama secara total. Apabila seseorang tidak sanggup berkonsentrasi penuh menuntut ilmu atau tidak sanggup mendatangi para ulama Rabbani, MINIMAL ia harus berusaha sebatas kemampuan nya dan kekuatan nya untuk mendapatkan apa saya yang bisa didapat dari ilmu agama. Sebab kaidah mengatakan "Apa yang tidak bisa diperoleh secara total keseluruhan, maka tidak boleh ditinggalkan secara total." {Thalahul Ilmi fi Zamanil Insyighalat, Syaikh Muhammad al Munajjid}

270. Ilmu dan Surga, Bodoh dan neraka

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab at Tamimi rahimahullah berkata: "Ketahuilah bahwa salah satu kewajiban paling besar yang diwajibkan oleh Allah kepada anda adalah memahami agama mu (yakni agama Islam ini), karena memahami dan mengamalkan nya merupakan  saran  untuk  masuk  surga,  serta  kebodohan mengenainya dan menyia nyiakan nya merupakan faktor terbesar yang menyebabkan masuk neraka." {Muqaddimah Mukhtashar Siratur Rasul, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab at Tamimi}
 
Top