Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan dalam Ad-Daa’ wad Dawaa’ salah satu dampak negatif maksiat,
الوحشة التي تحصل بينه و بين الناس لا سيما أهل الخير منهم. فإنه يجد وحشة بينه و بينهم، و كلما قويت تلك الوحشة بعد منهم و من مجالستهم و حرم بركة الإنتفاع. بهم، و قرب من حزب الشيطان بقدر ما بعد من حزب الرحمن
“Merasa terasing dari orang lain yang dialami antara dia (pelaku maksiat) dan orang lain. Terutama orang-orang yang baik di antara mereka. Maka ia akan mendapati keterasingan antara dirinya dan mereka.
Jika keterasingan itu semakin menguat, maka iapun akan semakin jauh dari mereka dan bermajelis dengan mereka. (Akibatnya) dia tidak bisa mendapatkan keberkahan dengan mengambil manfaat dari orang-orang shalih tersebut.
Orang yang bermaksiat tadi semakin dekat dengan golongan setan sesuai dengan kadar jauhnya ia dari golongan Allah Yang Maha Rahman (orang-orang shalih).” [lihat: Ad-Daa’ wad Dawa’ hal. 85 tahqiq Syaikh Ali Hasan Penerbit Daar Ibnul Jauzi, KSA]
Juga mengingatkan kita kepada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Syaikhan (Bukhari dan Muslim), perihal merasa risihnya pelaku maksiat berkumpul/bermajelis dengan orang-orang shalih,
الأرواح جنود مجندة، فما تعارف منها ائتلف. و ما تناكر منها اختلف
“Ruh-ruh itu bagaikan pasukan yang berkumpul (berkelompok). (Oleh karena itu), jika mereka saling mengenal maka mereka akan bersatu, dan jika saling tidak mengenal maka akan berbeda (berpisah).” [HR Bukhâri no. 3336 dan Muslim no. 6708]
Dalam sebuah sya'ir Arab yang masyhur dikatakan,
إن في السماء طائراً اسمها بقع *** و الطيور على أشكالها تقعSesungguhnya di angkasa ada seekor burung yang namanya Baqa’Dan burung pasti hinggap kepada yang sejenisnya
Semoga Allah melindungi kita dari maksiat dan mengampuni maksiat-maksiat yang telah kita dan seluruh kaum muslimin lakukan.
Beranda
»
Mutiara Hikmah Imam Ibnul Qayyim
» Dampak Maksiat: Merasa Risih Berkumpul dengan Orang-Orang Shalih