Abu Qilabah berkata kepada Ayyub As Sakhtiyani, “Apabila kamu mendapat ilmu, maka munculkanlah keinginan ibadah padanya. Jangan sampai keinginanmu hanya untuk menyampaikan kepada manusia.” (Al-Adab Asy-Syar’iyyah 2/45, Muhammad Al-Maqdisy, Syamilah)
أصول المعاصي كلها كبارها وصغارها ثلاثة :
تعلق القلب بغير الله , وطاعة القوة الغضبية , والقوة الشهوانية .
وهي : الشرك , والظلم , والفواحش .
فغاية التعلق بغير الله شرك , وأن يدعي معه إله آخر , وغاية طاعة القوة الغضبية القتل , وغاية طاعة القوة الشهوانية الزنا , ولهذا جمع الله – سبحانه وتعالى – بين الثلاثة في قوله : وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آَخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا
Induk segala kemaksiatan, baik yang besar ataupun yang kecil ada tiga, yaitu:
Keterikatan hati kepada selain Allah Ta’ala, yang tidak lain adalah syirik.
Menuruti dorongan emosi, yang tidak lain adalah zhalim.
Menuruti kekuatan nafsu syahwat, yang tidak lain adalah berzina.
Tujuan akhir keterikatan hati dengan selain Allah Ta’ala adalah syirik dan mengklaim ada tuhan baru selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tujuan akhir menuruti dorongan emosi adalah membunuh. Dan tujuan akhir menuruti kekuatan nafsu syahwat adalah zina.
Oleh karenanya, Allah menyebutkan ketiga hal itu secara bersamaan di dalam firman-Nya,
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Barangsiapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya).” (QS. Al-Furqan: 68)