121. Taubat
Syaikh DR.Khalid Al-Mushlih hafizhahullah berkata: "Setiap kita pasti mempunyai kesalahan. Maka hendaknya kita menjadi sebaik-baik orang yg mempunyai kesalahan, yaitu orang yang senantiasa bertaubat (ketika melakukan kesalahan), dan ia banyak bertaubat (karenanya). Ya Allah jadikanlah kami termasuk diantara orang-orang yang senantiasa bertaubat dan orang-orang yang selalu membersihkan diri."
@Dr_almosleh (Dr. Khalid Al Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al Qashim, Saudi Arabia)
122. Perbaiki
Syaikh DR.Khalid Al-Mushlih hafizhahullah berkata: "Selalu memikirkan masa lalu, tidak akan memperbaiki keadaan sekarang dan tidak akan membangun (keadaan yang lebih baik. -pent) di masa yang akan datang."
@Dr_almosleh (Dr. Khalid Al Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al Qashim, Saudi Arabia)
123. Obat Lupa
Syaikh DR.Abdul 'Aziz as-Sadhan hafizhahullah berkata: "Lupa adalah penyakit, dan di antara obat-obatnya adalah: 1. Berdoa 2. Mengamalkan Ilmu 3. Muroja’ah (mengulang-ulang pelajaran) 4. Memuliakan ahli ilmu (atau guru yang mengajar) 5. Mengajari orang lain 6. Meninggalkan maksiat 7. Semangat dalam bertanya
@Dr_Alsadhan Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad As Sadhan, salah seorang murid Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Doktor dalam ilmu Ushuluddin Universitas Al Imam.
124. Antara Alim dan Pura-Pura Alim
Syaikh DR.Yusuf Syubailiy hafizhahullah berkata: "Seorang alim, ketika ilmunya bertambah maka ia akan semakin tawadhu’, menerima kebenaran dari orang lain dan lemah lembut dengan orang lain. Akan tetapi orang yang pura-pura alim, semakin belajar, justru menjadikannya semakin terperdaya, membuatnya fanatik terhadap pendapatnya dan keras dengan orang yang tidak sependapat dengannya."
@yalshubaily Dr Yusuf Al Syubailiy, Riyadh, pengajar fiqh di Ma’had ‘Ali (perguruan tinggi) Hukum, anggota Asosiasi Ahli Fiqh Syari’ah Amerika
125. Wasiat Allah
Syaikh DR.Abdul Aziz Tharifi berkata: "Wasiat Allah dalam Al Qur’an, apabila engkau melihat seseorang yang mengikuti dalil yang masih samar-samar dan meninggalkan dalil yang jelas, maka berdoalah, “Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaitanaa wa hablanaa min ladunka rahmah. Innaka antal wahhab” Artinya: "Wahai Rabb kami, jangan kau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau." (QS Ali Imran : 8)
@AbdulazizTarifi Dr. Abdul Aziz Tharifi, ulama yang mengampu berbagai majelis di Riyadh Saudi Arabia, Kepala Bidang Riset dan Penelitian Kementerian Urusan Islam, KSA
126. Sifat Sabar dan Tergesa–gesa
Syaikh DR.Abdul Aziz Tharifi hafizhahullah berkata: "Sifat tergesa-gesa dan sabar tidak mungkin bersatu. Dengan kesabaran akan tercapai tujuan dan tergesa-gesa akan membuat mati cita-cita. “Maka bersabarlah sebagaimana bersabarnya “ulul-‘azmi” (orang yang mempunyai keteguhan hati) dari para Rasul, dan janganlah kamu meminta disegerakan (adzab) bagi mereka.” (QS Al Ahqaaf : 35)
@AbdulazizTarifi Dr. Abdul Aziz Tharifi, ulama yang mengampu berbagai majelis di Riyadh Saudi Arabia, Kepala Bidang Riset dan Penelitian Kementerian Urusan Islam, KSA
127. Harapan dan Angan–Angan
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata: "Perbedaan antara harapan dan angan-angan: harapan diiringi dengan usaha dan tawakkal yang baik adapun angan-angan disertai dengan rasa malas, dan orang yang berangan-angan tidak melakukan usaha yang kuat dan tidak bersungguh-sungguh."
128. Pura-Pura Khusyu'
Imam al-Qurthubi rahimahullah berkata: "Barangsiapa yang berpura-pura khusyu’ di hadapan manusia, padahal hatinya tidak, sejatinya ia tengah menampakkan kemunafikan diatas kemunafikan."
129. Kebenaran
Syaikh DR.Khalid Al-Mushlih hafizhahullah berkata: "Kebenaran itu tidaklah memandang sumbernya (dari siapa ia berasal. -pent). Karenanya, barang siapa yang mengajak kepada kedustaan, nicaya akan terbongkar juga."
@Dr_almosleh (Dr. Khalid Al Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al Qashim, Saudi Arabia) • Jan 30, 2012 2:02 pm
130. Perbanyaklah berdzikir
Syaikh DR.Khalid Al-Mushlih hafizhahullah berkata: "Memperbanyak dzikir kepada Allah Ta’ala termasuk penyebab terbesar baiknya jiwa/ruh seseorang. Karenanya, senantiasalah berdzikir kepada Allah dengan mengetahui keutamaannya. “Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Rabb-mu di waktu pagi dan sore hari” (QS. Al Insan : 25)
@Dr_almosleh (Dr. Khalid Al Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al Qashim, Saudi Arabia)