Keutamaan Sabar dan Syukur
[401] Mutharrif bin Abdullah rahimahullah berkata, “Sesungguhnya diantara hamba-hamba Allah maka hamba yang paling dicintai adalah orang yang sabar dan pandai bersyukur. Yaitu orang yang apabila diberikan ujian maka dia bersabar, dan apabila diberi karunia maka dia pun bersyukur.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 462)
Mencintai Para Sahabat
[402] Bisyr bin al-Harits rahimahullah berkata, “Amalku yang paling aku andalkan dalam pandanganku adalah kecintaan kepada para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 463)
Bodoh Tentang Sunnah
[403] Abu Ja’far al-Baqir rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang tidak mengetahui keutamaan Abu Bakar dan ‘Umar radhiyallahu’anhuma maka sesungguhnya dia telah bodoh terhadap Sunnah/ajaran Nabi.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 466)
Jurus Keselamatan
[404] Syaqiq al-Balkhi rahimahullah berkata, “Bersahabatlah dengan manusia sebagaimana kamu bergaul dengan api. Ambillah manfaat darinya dan berhati-hatilah jangan sampai dia membakar dirimu.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 475)
Mengenali Riya’
[405] Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Tidak bisa mengenali riya’ kecuali orang yang ikhlas.” (lihat Bustan al-Arifin, hal. 99)
Keutamaan Menimba Ilmu
[406] Sufyan ats-Tsauri rahimahullah berkata, “Tidak ada suatu amal setelah amalan-amalan wajib yang lebih utama daripada menuntut ilmu.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 526)
Ibadah Paling Utama
[407] ‘Umar bin Abdul ‘Aziz rahimahullah berkata, “Ketahuilah, bahwa ibadah yang paling utama adalah menunaikan kewajiban dan menjauhi hal-hal yang diharamkan.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 532)
Kunci Kebaikan Umat
[408] Ada seseorang yang datang menemui Maimun bin Mihran dan berkata kepadanya, “Manusia senantiasa dalam kebaikan selama engkau berada di tengah-tengah mereka.” Maka beliau mengatakan, “Umat manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka tetap bertakwa kepada Allah.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 536)
Teladan Seorang Ulama
[409] Imam Yahya bin Ma’in rahimahullah berkata, “Tidaklah aku melihat seorang semisal Ahmad bin Hanbal. Kami telah bersahabat dengannya selama lima puluh tahun, meskipun demikian beliau sama sekali tidak pernah membanggakan kepada kami apa-apa yang ada pada dirinya berupa kesalihan dan kebaikan.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 536)
Keutamaan ‘Uzlah dan Jama’ah
[410] Mak-hul rahimahullah berkata, “Apabila keutamaan itu ada pada jama’ah -berkumpul bersama orang banyak- maka sesungguhnya keselamatan itu ada pada ‘uzlah -menjauhkan diri dari fitnah-.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 545)