131. Pelajarilah Ilmu Tajwid
Syaikh DR.Ahmad bin Ali as-Sudais hafizhahullah berkata: "Diantara kesia-siaan dalam beramal dengan Al Quran, ialah sebagian orang membacanya dengan (tajwid yang) kacau. Mereka menyangka bacaan mereka sulit, berteknik tinggi, dan cerdas. Kitabullah jauh di atas amal yang rendah ini. Dan cara ini tidak akan membuat seseorang menjadi mutqin (terjaga hafalannya, tidak salah-salah -pent)
@dr_AhmadAlsdies Dr. Ahmad bin ‘Ali As Sudais, ketua jurusan Qira’at Universitas Islam Madinah Munawwarah.
132. Puncak Kebahagiaan
DR.Sa’ad Asy-Syitsriy hafizhahullah berkata: "Puncak kebahagiaan bagi orang-orang yang sabar ialah diganjarnya mereka di akhirat dengan tanpa hisab. Berita gembira bagi mereka ialah firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Salaamun ‘alaikum bimaa shobartum” (keselamatan atasmu berkat kesabaranmu). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’d: 23-24). “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (Al Baqarah :153) “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran : 146)
@Dr_Alshathry Dr. Sa’ad Asy-Syitsriy, Doktor dalam bidang Ushul Fiqh, pernah menjadi anggota Hai’ah Kibaril Ulama (Lembaga Ulama Senior di Saudi Arabia), kini menjabat dosen di King Saud University (KSU), Riyadh
133. Murid yang Sedikit Bukan Ukuran
Imam Al-Alusi rahimahullah berkata: "Kemuliaan seorang ‘alim tidak berkurang dengan sedikitnya murid. Sebagaimana kemuliaan seorang Nabi tidak berkurang dengan tidak adanya umat yang mengikutinya."
134. Racun yang Manis
Syaikh DR,Khalid Al-Mushlih hafizhahullah berkata: "Terkadang kebenaran itu menjadi tidak dapat dirasakan. Tetapi kebathilan terkadang juga menjadi tidak terasa dikarenakan ia terlalu “manis”. Ada ungkapan, “Aku mematikan (rasanya) racun dengan rasa manisnya”.
@Dr_almosleh (Dr. Khalid Al Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al Qashim, Saudi Arabia)
135. Berapa lama lagi anda hidup...?
Syaikh DR.Khalid Al-Mushlih hafizhahullah berkata: "Sebuah pertanyaan yang tidak seorang pun mampu menjawab, namun berdampak positif bagi kita. “Berapa lama lagi sisa umur kita?”. Setiap orang yang mendapati pertanyaan ini di benaknya, akan semakin cermat dalam memanfaatkan waktunya."
@Dr_almosleh (Dr. Khalid Al Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al Qashim, Saudi Arabia) • Jan 30, 2012 4:47 pm
136. Dua Sifat yang berbahaya
Syaikh DR.Abdul Aziz Tharifi hafizhahullah berkata: "Tidak jelasnya ucapan dan tidak punya prinsip, adalah dua sifat yang tidak ada baik pada orang beriman ataupun kafir. Dua sifat ini hanya melekat pada orang-orang munafiq. “Mereka (munafiqin) berada dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir) : tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir).” (QS. An-Nisaa’: 143)
137. Hukum Allah termasuk ujian keimanan.
Syakh DR.Abdul Aziz Tharifi hafizhahullah berkata: "Hukum Allah tidak semuanya musti sesuai dengan selera dan harapan manusia. “Diwajibkan atas kalian berperang, padahal perang itu tidak kalian sukai, bisa jadi kalian tidak menyukai sesuatu padahal itu lebih baik bagi kalian. Dan bisa jadi kalian menyukai sesuatu padahal itu buruk bagi kalian. Dan Allah Maha Mengetahui sedangkan kalian tidaklah mengetahui.” (QS. Al Baqarah : 216).
@AbdulazizTarifi Dr. Abdul Aziz Tharifi, ulama yang mengampu berbagai majelis di Riyadh Saudi Arabia, Kepala Bidang Riset dan Penelitian Kementerian Urusan Islam, KSA
138. Maslahat dan Mafsadat
Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid hafizhahullah berkata: "Seseorang tidak disebut faqih hingga mampu menimbang antara maslahat (kebaikan) dan mafsadat (kerusakan), mengetahui yang terbaik diantara dua kebaikan, yang terburuk diantara dua keburukan. Sesungguhnya syariat itu bertujuan untuk memperoleh maslahat dan melengkapinya, dan menghilangkan mafsadat serta menguranginya."
@almonajjid -Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid, pengasuh web IslamQA
139. Keutamaan Iman
Syaikh DR.Abdul Aziz Tarifi hafizhahullah berkata: "Dengan harta, janji dan opini dapat dibeli. Tapi itu hanya berlaku di kalangan manusia, tidak demikian halnya di sisi Allah Ta’ala. Ia berfirman (yang artinya), “Dan sekiranya orang-orang yang zalim itu mempunyai apa yang ada di bumi semuanya dan (masih ada pula) sebanyak itu besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu (demi menghindar) dari siksa yang buruk pada hari kiamat.” (QS. Az Zumar : 47)
@AbdulazizTarifi Dr. Abdul Aziz Tharifi, ulama yang mengampu berbagai majelis di Riyadh Saudi Arabia, Kepala Bidang Riset dan Penelitian Kementerian Urusan Islam, KSA
140. Kedudukan Orang Zhalim
Syaikh DR.Abdul Aziz Tharifi hafizhahullah berkata: "Allah mengangkat kedudukan orang-orang yang zhalim, agar manusia dapat melihat kejatuhannya dari atas ketinggian. Bukan supaya orang-orang menghormati dan memuliakan mereka."
@AbdulazizTarifi Dr. Abdul Aziz Tharifi, ulama yang mengampu berbagai majelis di Riyadh Saudi Arabia, Kepala Bidang Riset dan Penelitian Kementerian Urusan Islam, KSA