Al Hikmah

Keutamaan Seorang Ahli Ilmu

[277] Abu Ja’far al-Baqir Muhammad bin ‘Ali bin al-Husain rahimahullah berkata, “Seorang alim [ahli ilmu] yang memberikan manfaat dengan ilmunya itu lebih utama daripada tujuh puluh ribu orang ahli ibadah.” (lihat Jami’ Bayan al-’Ilmi wa Fadhlihi, hal. 131)
[278] Ja’far ash-Shadiq rahimahullah berkata, “Meriwayatkan hadits dan menyebarkannya di tengah-tengah umat manusia itu jauh lebih utama daripada ibadah yang dilakukan oleh seribu ahli ibadah.” (lihat Jami’ Bayan al-’Ilmi wa Fadhlihi, hal. 131)

Beramal Tanpa Ilmu

[279] Umar bin Abdul ‘Aziz rahimahullah berkata, “Barangsiapa melakukan suatu amal tanpa landasan ilmu maka apa-apa yang dia rusak itu justru lebih banyak daripada apa-apa yang dia perbaiki.” (lihat Jami’ Bayan al-’Ilmi wa Fadhlihi, hal. 131)

Menyikapi Kritik Terhadap Sebagian Ulama

[280] Imam Ahmad  rahimahullah berkata, “Setiap orang yang telah terbukti kuat keadilan/kredibilitasnya maka tidak boleh diterima tajrih/celaan kepada dirinya dari siapa pun hingga hal itu dijelaskan [sebab-sebabnya] sampai pada suatu keadaan yang tidak ada kemungkinan lain kecuali memang harus menjatuhkan jarh/celaan kepadanya.” (lihat Dhawabith al-Jarh wa at-Ta’dil ‘inda al-Hafizh adz-Dzahabi II/634)

Keutamaan Ilmu Hadits

[281] Mak-hul asy-Syami rahimahullah berkata, “al-Qur’an lebih membutuhkan kepada as-Sunnah, daripada kebutuhan as-Sunnah terhadap al-Qur’an.” (lihat Nasha’ih Manhajiyah li Thalib ‘Ilmi as-Sunnah an-Nabawiyah, hal. 15)

[282] asy-Syarif Hatim bin ‘Arif al-’Auni hafizhahullah mengatakan, “Oleh sebab itu benarlah jika dikatakan bahwa orang yang sedang mempelajari as-Sunnah (hadits) sebagai orang yang sedang mempelajari al-Qur’an. Dan tidaklah salah jika dikatakan kepada orang yang membaca as-Sunnah, bahwa dia sedang membaca tafsir al-Qur’an!!” (lihat Nasha’ih Manhajiyah li Thalib ‘Ilmi as-Sunnah an-Nabawiyah, hal. 15)

Makna Syahadat Risalah

[283] Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah berkata, “Makna syahadat bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah yaitu mentaati segala perintahnya, membenarkan berita yang disampaikannya, menjauhi segala yang dilarang dan dicegah olehnya, dan tidak beribadah kepada Allah kecuali dengan syari’atnya.” (lihat Hushul al-Ma’mul bi Syarh Tsalatsat al-Ushul, hal. 116)

Pentingnya Sanad

[284] Imam Muslim meriwayatkan dari Muhammad bin Sirin rahimahullah, beliau berkata, “Dahulu mereka tidak menanyakan masalah sanad. Akan tetapi tatkala mulai terjadi fitnah, maka mereka pun berkata: ‘Sebutkan kepada kami periwayat-periwayat kalian’. Maka dilihatlah kepada Ahlu Sunnah untuk diambil haditsnya, dan dilihat kepada Ahli Bid’ah dan ditinggalkan haditsnya.” (lihat Fiqh al-Fitan, hal. 72-73)

Sumber Kebaikan

[285] Abu Sulaiman ad-Darani rahimahullah berkata, “Pokok segala kebaikan di dunia dan di akhirat adalah rasa takut kepada Allah ta’ala.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliya’, hal. 305)

Ilmu dan Rasa Takut

[286] Ibnu Mubarak rahimahullah berkata, “Semestinya orang yang paling banyak ilmunya diantara kalian adalah orang yang paling besar rasa takutnya.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliya’, hal. 312)

Doa Sa’id bin Jubair

[287] Sa’id bin Jubair rahimahullah berdoa, “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu tawakal yang tulus dan untuk selalu bersangka baik kepada-Mu.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliya’, hal. 316)
 
Top