Nikmat Atau Bencana?
[361] Salamah bin Dinar rahimahullah berkata, “Setiap kenikmatan yang tidak semakin mendekatkan diri kepada Allah -‘azza wa jalla- maka itu adalah bencana.” (lihat Aina Nahnu min Haa’ulaa’i, hal. 282)
Sumber Datangnya Musibah
[362] Abu Sulaiman ad-Darani rahimahullah berkata, “Mereka [salafus shalih] sedikit dosanya, oleh sebab itu mereka bisa mengetahui darimana sumber musibah yang menimpanya. Adapun kita; dosa kita sangatlah banyak, sehingga kita tidak bisa mengetahui dari dosa manakah kita mendapatkan bencana.” (lihat Aina Nahnu min Haa’ulaa’i, hal. 289)
Rahasia Kebaikan
[363] ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu’anhu berkata, “Aku tidak peduli apakah aku memasuki waktu pagi dalam keadaan dirundung kesulitan atau mendapatkan kemudahan -dalam urusan dunia-, sebab aku tidak mengetahui manakah yang lebih baik bagiku.” (lihat Aina Nahnu min Haa’ulaa’i, hal. 289)
Musibah Yang Lebih Besar
[364] Sebagian salaf berkata, “Kehilangan pahala [sabar] pada saat musibah menimpa itu jauh lebih besar [merugikan] daripada musibah itu sendiri.” (lihat Aina Nahnu min Haa’ulaa’i, hal. 290)
Sabar Di Saat Sehat
[365] Sebagian salaf berkata, “Musibah itu bisa membuat sabar orang beriman maupun orang kafir. Akan tetapi tidak akan bisa bersabar ketika mendapatkan keselamatan dan kesehatan -untuk tidak bermaksiat- kecuali orang yang shiddiq/jujur keimanannya.” (lihat Aina Nahnu min Haa’ulaa’i, hal. 297)
Meringankan Musibah
[366] ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu berkata, “Barangsiapa yang bersikap zuhud di dunia niscaya musibah-musibah itu akan terasa ringan baginya, dan barangsiapa yang menunggu-nunggu datangnya kematian pastilah dia akan bersegera menuju kebaikan-kebaikan.” (lihat Aina Nahnu min Haa’ulaa’i, hal. 303)
Menyambut Musibah Dengan Gembira
[367] Ibrahim bin Dawud rahimahullah berkata: Sebagian orang bijak mengatakan, “Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang menghadapi musibah-musibah yang menimpanya dengan kegembiraan.” Maka Ibrahim berkata, “Mereka itu adalah orang-orang yang hatinya telah bersih dari kegandrungan terhadap dunia.” (lihat Aina Nahnu min Haa’ulaa’i, hal. 305)
Memusuhi Allah
[368] Abu Mas’ud al-Balkhi rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang tertimpa musibah kemudian merobek-robek pakaian atau memukul-mukul dada, seolah-olah dia adalah orang yang sedang mengambil tombak untuk mengobarkan peperangan dengan Rabbnya ‘azza wa jalla.” (lihat Aina Nahnu min Haa’ulaa’i, hal. 305)
Kunci Keselamatan
[369] Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma berkata, “Barangsiapa yang membaca al-Qur’an dan mengikuti ajaran yang terdapat di dalamnya, maka Allah akan tunjuki dirinya dari kesesatan dan Allah akan menjaganya pada hari kiamat dari hisab yang buruk.” (lihat Ma’alim at-Tanzil, hal. 829 oleh Imam al-Baghawi rahimahullah)
Ilmu Yang Bermanfaat
[370] Syaikh as-Sa’di rahimahullah berkata, “Adapun ilmu nafi’/ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang bisa mensucikan hati dan ruh yang pada akhirnya akan membuahkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Ilmu itu adalah ajaran-ajaran yang dibawa oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam yang meliputi ilmu tafsir, hadits, dan fiqih serta segala ilmu yang menopang atau membantunya semacam ilmu-ilmu bahasa arab…” (lihat Bahjat al-Qulub al-Abrar, hal. 42)