181. Orang yang Bahagia
DR.Sa.id Abdul Azhim hafizhahullah berkata: "Orang yang bahagia adalah orang mukmin yang mendapatkan taufik untuk melakukan segala kebaikan dan meninggalkan segala keburukan." (Kaifa Tanal as Sa'adah al-Haqiqiyah, DR.Said Abdul Azhim)
182. Nasehat itu adalah…!
DR.Sa'id Abdul Azhim hafidzhahullah berkata: "Para Ulama rahimahumullah berkata: "Nasehat adalah ketika anda menasehati orang lain saat hanya berduaan dengan nya. Itulah nasehat yang sebenarnya. Adapun menasehati orang lain dihadapan khalayak ramai sama saja dengan mencelanya didepan umum."
183. Panggilan Terbaik
DR.Sa'id Abdhul Azhim hafidzhahullah berkata: "Diantara sikap yang disukai oleh banyak orang adalah dipanggil dengan sebaik baik panggilan. Walaupun yang Anda panggil itu masih muda usia nya. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam pernah memanggil anak kecil: "Wahai Abu Umair, apa yang sedang dilakukan burung itu?" (Hadits Mutafaq'alaih) (Kaifa Tanal as-Sa'adah Al-Haqiqiyah, DR.Sa'id Abdul Azhim. Bab Berbuat Baik Kepada Semua)
184. Kelezatan Dari Perkara Haram
Semoga Allah merahmati orang yg berkata didalam syair nya: "Kelezatan akan segera hilang dari orang yang menikmati kelezatan nya dari perkara haram, dan tetaplah (tinggallah) dosa serta aib. Abadilah akibat buruk dari kebodohan nya. Tidak ada kebahagiaan dalam kelezatan yang sesudahnya itu adalah SIKSAAN NERAKA." (Thariq as-Sa'adah, DR.Ahmad Farid)
185. Ilmu yang dicari dan harus diraih
"Sesungguhnya ilmu agama yang harus kita pelajari dan kita raih, bukanlah semua ilmu agama, akan tetapi yang memiliki beberapa kriteria khusus diantara nya adalah:
- Ilmu agama yang BENAR, diambil dari Al Quran, Sunnah dan Manhaj Salafus Shaleh.
- Ilmu agama yang mengantarkan pemilinya untuk taat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, merasa diawasi oleh Allah, takut kepada Allah, dalam keadaan ramai maupun sendirian.
- Ilmu agama yang mendorong pelakunya untuk beramal dan mempraktikkan ilmunya. (Kaifa Tatahammas fi Thalabil Ilmisy Syar'i, Abdul Qo'qo Muhammad Shaleh Alu Abdillah)
186. Keberuntungan adalah….!
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata: "Semua orang yang mengenal Allah sepakat, bahwa yang disebut dengan keberuntungan adalah jika Allah tidak menyerahkan mu pada diri mu sendiri. Sedangkan yang disebut dengan ketersiaan adalah jika Allah menyerahkamu pada diri mu sendiri." (Mukhtashar al-Wabil ash-Shayyib wa Rafi' al-Kalim Ath-Thayyib, Abu Shuhaib al-Karami)
187. Manfaat Mengakui Nikmat Allah
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata: "Pengakuan Terhadap Nikmat atau Anugerah yang Allah berikan kepada manusia, akan melahirkan manfaat bagi orang tersebut :
- Kecintaan kepada Allah.
- Pujian dan terima kasih kepada Allah.
- Menjadikan seseorang mau meligat aib dirinya sendiri.
- Melihat perbuatan buruknya dan menyibukkan diri dengan nya.
- Mengharuskan dirinya tunduk dan pasrah kepada Allah.
- Merasa butuh bertaubat disetiap waktu.
- Selalu melihat dirinya sebagai manusia yang merugi." (Mukhtashar al-Walib ash-Shayyib, dengan sedikit penyutingan)
188. Keadilan dan Amarah
Sebagian Ulama Salaf rahimahullah berkata: "Seorang yang adil adalah orang yang apabila marah maka kemarahan nya tidak mendorong nya kepada kebatilan. Dan apabila dia ridha, maka keridhaan nya tidak mengeluarkan nya dari kebenaran." (Dinukl oleh Syaikh Prof.DR.Sulaiman Abu al-Khail dari Adh-Dhau'ul Munir 'alat Tafsir 2/304)
189. Sedekah dan Rezeki
Syaikh DR.Muhammad Abdurrahman Al-'Arifi berkata: "Bersedekah dan memenuhi kebutuhan orang-orang miskin adalah sebab datangnya pertolongan dan rezeki. Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya kalian akan dimenangkan dan diberikan rizki karena sebab orang-orang lemah di antara kalian” (Shahih)
@MohamadAlarefe Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al ‘Arifi, dosen di King Saud University (KSU), Riyadh, anggota Rabithah (Ikatan) Ulama Syari’ah
190. Buah Kesabaran
Syaikh DR.Muqbil hafizhahullah berkata: "Dan berilah berita gembira pada orang-orang yang bersabar, yaitu mereka yang apabila tertimpa musibah, berkata “Innaa lillahi wa innaa ilaihi raji’un, sesungguhnya kami milik Allah, dan sesungguhnya kepada-Nyalah kami akan kembali” (QS. Al Baqarah: 155-156). Apa hasilnya? “Mereka itulah orang-orang yang memperoleh rahmat dari Rabb-nya dan mereka itulah yang memperoleh petunjuk” (QS. Al Baqarah 157)