Abu Qilabah berkata kepada Ayyub As Sakhtiyani, “Apabila kamu mendapat ilmu, maka munculkanlah keinginan ibadah padanya. Jangan sampai keinginanmu hanya untuk menyampaikan kepada manusia.” (Al-Adab Asy-Syar’iyyah 2/45, Muhammad Al-Maqdisy, Syamilah)
Seseorang menulis surat kepada Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, “tuliskan untukku seluruh ilmu”.
Ibnu Umar membalas surat tersebut, “Sesungguhnya ilmu itu sangatlah banyak, akan tetapi jika engkau sanggup untuk menemui Allah dalam keadaan kondisi engkau tidak menumpahkan darah manusia (yaitu : menghindar dari pertikaian -pent), perutmu kosong dari harta manusia (yaitu : tidak meminta-minta-pent), lisanmu terjaga dari (merendahkan) kehormatan manusia, dan tetap bersama jama’ah, maka lakukanlah.” [Siyar A’laam ‘An-Nubalaa’, karya Adz-Dzahabi, jil 5, hal 216].
Berkata Fadhilatus Syaikh Abdur Razzaq Al-Badr :
“Allahu Akbar, untaian kalimat yang pendek namun mencakup inti dari hak-hak hamba. Sayang, betapa sering hal tersebut tersepelekan, terlebih dalam keadaan penuh fitnah (seperti saat ini). Semoga Allah melindungi kita semua.”