Izzul 'Abdi fi 'Ubudiyaitihi Lillah
[552] Sesungguhnya kemuliaan seorang hamba,
Terletak pada ketaatan nya dalam menjalankan ibadah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Kekuatan seorang Muslim,
Terletak pada rasa tawakkalnya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Rasa berkecukupan,
Terletak pada keistiqomahan nya berdoa memohon semua hajatnya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Keselamatan nya,
Terletak pada baiknya kualitas shalat yang dikerjakan nya.
Bagusnya kesudahan,
Terletak pada ketakwaan nya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Kelapangan dada atau kebahagiaan nya,
Terletak pada baktinya kepada orangtua, silaturrahmi dan berbuat baik kepada makhluk.
Ketenangan hatinya,
Terletak pada dzikirnya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala yang Maha Pemberi Nikmat.
Keteraturan dan keistiqomahan mereka,
Terletak pada ketaatan nya menjalankan syariat dan meninggalkan yang diharamkan, serta menyerahkan semua perkara kepada Sang Pencipta yang Maha Mengatur dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, tidak menunda dan bermalasan.
Sebaliknya,
Kerugian serta kehinaan seorang hamba,
Terletak pada kecondongan dan kecintaan nya kepada dunia,
Lupa terhadap kehidupan akhirat,
Serta berpaling dan tidak melaksanakan ibadah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
(Kutipan dari Khutbah Jum'at yang disampaikan oleh Syaikh DR.Ali Al-Hudzaifi hafizhahullah di Masjid Nabawi tanggal 26 Dzulqa'dah 1433 H dengan judul 'Izzul 'Abdi fi 'Ubudiyaitihi Lillah)
Kebahagiaan dan Kesedihan
[553] Seseorang mengatakan dengan Sya'irnya:
زمان تقضى بالمسرة ساعة
"Satu zaman yang dilewati dengan KEBAHAGIAAN rasanya seperti SESAAT.
ويوم تقضى بالمساءة عام
Sedangkan satu hari yang dilewati dengan KESEDIHAN rasanya seperti SETAHUN." (Dibawakan oleh Syaikh DR.Sa'id bin Wahf al-Qahthani didalam kitab nya al-Khusyu' fish Shalah hal 148)
Pemuda, Ilmu dan Ulama
[554] Dari 'Amru rahimahullah berkata: "Seorang pemuda itu terus berkembang. Apabila ia lebih mengutamakan (mendahulukan) untuk bergaul dengan ahli ilmu (ulama), maka hampir hampir dia akan selalu lurus (karena dibimbing dengan ilmu). Namun apabila dia berpaling kepada golongan yang lain (selain ulama), maka dia akan menyimpang (karena tidak dibimbing dengan ilmu)." (Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Baththah didalam kitab al Ibanah hal 45)
Seseorang disebut PEMUDA adalah setiap laki laki atau wanita yang telah baligh sampai usia 40 tahun.
Hidup Sekali Bermanfaat Selamanya
[555] Seorang penyair berkata :
Jadilah seperti hujan,
Jika ia datang, manusia pada senang,
Jika ia turun, ia memberikan manfaat bagi mereka,
Jika ia lewat, nampak jelaslah bekas (atsar) yang ditinggalkan pada mereka,
Seorang yang keras kemauan nya,
Tidak akan puas dengan hanya mengisi waktu waktu dengan ketaatan,
Dia akan terus berpikir bagaimana agar kebaikan nya tidak akan sirna setelah kematian nya,
Orang yang baik itu akan senantiasa hidup walaupun ia telah berada dialam kubur. Tidak akan bermakna hidup ini bila engkau menyandarkan hari hari mu pada kehidupan mu. Tapi akan bermakna jika engkau menyandarkan kehidupan mu pada hari hari mu. (Atsarul Mar'i fi Dunyahu, DR.Muhammad Musa asy-Syarif. Terj Hidup Sekali Bermanfaat Selamanya)
Wahai Pemuda, Jangan Malas Belajar...
[556] Seorang penyair berkata :
"Semangatlah pada setiap ilmu,
niscaya kan kau gapai cita - cita.
Jangan hanya satu ilmu karena malas berusaha.
Seekor lebah saat mengambil sari dari setiap bunga.
Dua permata : lilin dan madu, akan dipersembahkan untuk kita.
Lilin sebagai cahaya penerang saat malam tiba.
Madu menyembuhkan penyakit dengan izin Rabbnya." (Durrah al-Hijal 3/49)